Bermain tidak hanya menjadi hal yang menyenangkan untuk anak, tapi juga dapat menunjang tumbuh kembangnya. Para ahli percaya bawah permainan yang tepat dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan kemampuannya agar lebih maksimal. Akan tetapi, memilih permainan untuk anak autisme ataupun berkebutuhan khusus memang bisa dibilang gampang-gampang susah. Hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua.
Meski begitu, Anda jangan khawatir. Cari tahu berbagai permainan untuk anak autisme dan berkebutuhan khusus dalam artikel ini.
Pilihan permainan untuk anak autisme
Saat memilih mainan untuk anak autisme, sesuaikan dengan kemampuan perkembangan mereka daripada usianya. Misalnya, jika anak mengalami keterlambatan dalam berbicara atau keterampilan sosial lainnya, maka carilah mainan yang bisa mendorong perkembangan mereka dalam hal tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mendorong anak bereksplorasi dan mengurangi risiko frustasi atau tantrum saat bermain. Pasalnya, anak-anak dengan gangguan spektrum autisme mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian, memahami konsep abstrak, dan belajar seperti anak-anak lainnya.
Berikut ini adalah beberapa pilihan permainan untuk anak autisme yang bisa Anda tawarkan pada si kecil.
- Puzzle. Bermain puzzle merupakan cara mudah dan menyenangkan untuk melatih fungsi kognitif anak. Tidak hanya itu, permainan ini juga dapat membantu otak anak Anda untuk berpikir lebih keras dalam memecahkan suatu masalah dan tidak mudah menyerah.
- Balok susun. Ini merupakan permainan dasar yang dikenal luas untuk merangsang pertumbuhan anak, terutama kreativitas, kemampuan berpikir secara runtut, serta keluwesan bersosialisasi.
- Menggambar dan mewarnai. Kedua permainan ini merupakan cara ampuh untuk mengenalkan perbedaan warna pada anak serta melatih kemampuan motorik halusnya. Tidak hanya itu, lewat menggambar mereka pun bisa menuangkan beragam imajinasi, kreativitas, bahkan suanana hati mereka.
- Kartu bergambar (flash card). Permainan ini memiliki manfaat untuk merangsang daya ingat anak untuk mengenal angka, huruf, hewan, bunga, bagian tubuh atau hal yang lainnya.
- Lilin mainan/ plastisin. Permainan ini termasuk mainan edukasi yang membantu gerak motorik anak agar berkembang dengan baik serta merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak. Pilihan warna yang beragam dan menarik hati membuat banyak anak-anak menyukai permainan ini.
- Lego. Bermain lego akan mengajar anak untuk berkreasi untu membangun suatu bangunan dan bentuk. Tidak hanya itu, lego juga membantu melatih koordinasi antara mata dan tangan serta meningkatkan daya konsentrasi anak.
- Boneka atau bantal yang lembut. Anak dengan autisme mungkin harus berjuang untuk menenangkan diri ketika merasa tidak nyaman. Karena itu, boneka empuk dengan bulu yang sangat lembut bisa menemani dan membantu mengendalikan emosi si kecil saat tantrum. Pasalnya, anak dengan autisme biasanya memiliki indra peraba yang sangat peka. Boneka atau bantal dengan bentuk yang menarik seperti dinosaurus, gajah, atau beruang juga bisa melatih anak untuk berimajinasi.
Yang harus diperhatikan sebelum membeli mainan anak
Saat ini banyak produsen mainan anak yang memasarkan barangnya dengan jargon mainan edukasi tinggi dan semacamnya. Sekilas, hal tersebut memang terdengar menjanjikan. Apalagi sebagai orangtua tentu inginnya memberikan hal yang terbaik untuk anak.
Namun, Anda harus waspada. Pasalnya, sebuah laporan tahun 2005 dari Kaiser Foundation menemukan bahwa banyak dari klaim prosedur mainan anak adalah kebohongan semata untuk meraih untung di pasar. Kebanyakan mainan yang ditawarkan justru menggunakan gadget dengan teknologi yang justru mematikan kreativitas anak.
Jadi, sebelum Anda membeli mainan untuk anak, Anda harus pastikan jika mainan tersebut adalah mainan yang memang direkomendasikan untuk anak autisme sehingga aman untuk dimainkan oleh mereka.